Klinik Apollo, Jakarta – Herpes merupakan salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang biasa disebabkan oleh sekelompok virus.
Tanda-tanda seseorang terkena penyakit herpes, biasanya ditandai dengan kulit yang kering, kemudian muncul luka seperti lepuhan bening dan berisi air.
Penyakit ini terbilang sangat berbahaya, karena virus yang ada pada penyakit ini dapat menginfeksi dan bertahan di dalam tubuh dalam waktu yang lama dan tidak menimbulkan gejala.
Penyebab umum seseorang yang terkena herpes, biasanya akan merasakan gatal di area tertentu. Dan virus dapat menular, bukan hanya dari hubungan seksual saja.
Tidak ada obat pasti untuk penyakit ini, tetapi Anda dapat meredakan gejala serta mengurangi risiko agar tidak menginfeksi orang lain.
Jika muncul gejala ringan, sebaiknya jangan khawatir dan lakukan pemeriksaan secepatnya dengan dokter di klinik kulit kelamin.
Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5
Herpes genital atau herpes kelamin adalah penyakit menular seksual akibat sekelompok virus. Ada dua jenis virus herpes, yaitu Herpes Simplex Virus (HSV) tipe-1 dan tipe-2, dan jenis lainnya adalah Varicella-Zoster Virus (VZV).
Virus dapat menginfeksi siapa saja, termasuk pria dan wanita, serta anak-anak dan orang dewasa.
Jika seseorang sedang dalam keadaan tidak sehat, atau daya tahan tubuh lemah, maka sangat berisiko untuk tertular virus ini.
Berikut ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko tertularnya virus, yaitu:
Beberapa orang yang pernah terkena cacar air, mungkin tidak menyadari bahwa hal tersebut dapat meningkatkan risiko terinfeksi herpes jenis Varicella-Zoster Virus.
Berikut ada beberapa faktor risiko yang harus Anda perhatikan, antara lain:
Penularan virus herpes terjadi dalam beberapa tahap. Gejala dan risikonya juga berbeda-beda dan tergantung dari tahap tersebut.
Berikut adalah tahap-tahap infeksi, yaitu:
Terjadi pada hari ke-2 hingga ke-8 setelah terinfeksi virus. Gejala yang timbul pada tahap primer biasanya muncul luka seperti lepuhan pada area kulit.
Pada luka lepuhan tersebut, biasanya berisi air yang berwarna bening atau keruh. Jika luka tersebut pecah, maka akan membuat luka terbuka yang berwara kemerahan.
Pada tahap laten, luka terbuka dan sebelumnya yang muncul akan berkurang. Namun, pada tahap ini virus akan menyebar dan berkembang ke area saraf tulang belakang.
Pada tahap rekurensi, luka yang muncul pada tahap primer biasanya akan muncul kembali, tetapi tidak separah awal.
Gejala lain yang muncul juga bertambah, seperti terasa gatal, nyeri pada area yang terinfeksi dan kesemutan.
Faktor yang dapat membangunkan virus pada tahap rekurensi, antara lain:
Penyebab herpes biasanya karena sekelompok virus HSV tipe-1 dan HSV tipe-2. HSV tipe 1 sangat menular dan biasanya ditularkan melalui kontak kulit ke kulit.
Sedangkan HSV tipe 2, biasanya menular akibat berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom dan berbagi mainan seks.
VZV atau Varicella-Zoster Virus adalah penyebab cacar air dan cacar ular (zoster). Virus jenis ini, biasanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air.
Apakah virus dapat menyebabkan komplikasi? Secara umum, koplikasi jarang terjadi.
Komplikasi yang terjadi pada penderita, biasanya hanya dalam kondisi tertentu saja.
Komplikasi yang terjadi juga tergantung pada jenis virus apa yang menginfeksi orang tersebut.
Jika terinfeksi virus, komplikasi yang mungkin terjadi adalah:
Seseorang yang terinfeksi dan memiliki luka lepuhan akibat virus, biasanya akan pulih dalam kurun waktu 2 hingga 4 minggu.
Namun, bukan berarti pulih seutuhnya. Virus akan tetap berada di dalam tubuh dalam jangka waktu yang sangat lama, tanpa menimbulkan gejala.
Belum ada metode pengobatan yang benar-benar bisa menghilangkan penyakit herpes.
Biasanya penderita hanya akan diberikan obat untuk mengurangi komplikasi dan mencegah penularan saja.
Untuk mengurangi keluhan dan mempercepat pemulihan akibat infeksi virus, lakukan cara berikut:
Ada beberapa cara untuk mengurangi risko penyebaran virus herpes, lakukan upaya berikut:
Blog:
> Klinik Apollo
> Klinik Apollo